Wednesday, November 7, 2007

Sejarah

Crusade War (Part 5)

Richard I The Lionheart

Pasca pertempuran Ascalon dimana Richard mengalahkan pasukan Saladin, dalam keadaan keletihan dan belum mendapat re-inforcement, pasukan Richard kembali diserang oleh sisa2 pasukan Saladin yang berhasil Re-group.

Dikatakan bahwa Saladin mengerahkan sekitar 7000 sampai 8000 kaveleri Arab untuk menyerang Richard dan pasukannya yang mesih letih sehabis bertempur.



Pasukan Crusader tinggal memiliki sekitar 300 Men-At -Arms yang fresh plus sekitar 50-an Ksatria Templar untuk mempertahankan kota yang baru saja mereka rebut.

Di Event inilah Richard mendapat Julukan "Lionheart"-nya.
Disebutkan ketika pasukan Kaveleri Arab sudah membentuk formasi terakhir untuk melakukan full charge ke arah pasukan Crusader, pasukan2 Arab melihat seorang Knight dengan full Armor berada sendirian jauh didepan barisan Crusader.

Knight itu mengenakan perisai dan Tombaknya kemudian bergerak mendekati formasi kavaleri Arab yang sudah siap tempur. Begitu jarak semakin dekat, pasukan Arab mengenali Knight yang sendirian itu ternyata King Richard sendiri! Disebutkan bahwa terdengar teriakan kemenang dari pasukan Arab karena mengira Richard maju untuk melakukan menyerah.

Akan tetapi Richard malah mengerahkan tombaknya kedepan dan memacu kudanya hingga berhadapan dengan seluruh barisan kaveleri Arab dalam jarak dekat.



Dikatakan bahwa Richard menghampiri satu demi satu prajurit Kavaleri Arab dan menantang mereka berduel. Namun orang pertama yang ditantang malah menundukan kepalanya, kemudian Richard menghampiri prajurit berikutnya dan seterusnya hingga teriakan kemenangan pasukan Arab semuanya terdiam.

Ketika Richard tiba berhadapan dengan Saladin, disebutkan bahwa Saladin malah tersenyum dan kemudian memerintahkan seluruh pasukannya mundur. Atas unjuk nyalinya, Saladin kemudian menjuluki Richard 'The Lionheart'. Para sejarawan menuliskan bahwa pameran keberanian Richard di hari itu meluluhkan hati Saladin yang malah mengagumi Richard.


benteng richard lionheart..



000----------------------------------------------------------------------000
secara analisis militer, kekalahan Crusaders disebabkan karena dua hal.
1. medan pertempuran, bayangkan memakai baju zirah ala eropa di daerah Arab.
2. tentara Arab cepat untuk mendapatkan reinforcement, sedangkan Crusaders harus menunggu datangnya reinforcement dari Eropa yg bisa memakan waktu berbulan2.

000----------------------------------------------------------------------000

Perang Salib emang menjadi latar belakang permusuhan Islam-Kristen. Sebenernya permusuhan ini juga bisa disebabkan oleh ego manusia tp dengan bungkus agama. Manusia ingin memuaskan egonya dengan cara menjatuhkan orang lain.

Dlm hal ini kita hrs ngeliat secara logika...latar belakangnya adalah karena Islam ingin menguasai Yerusalem untuk dirinya sendiri. Oleh karena itu Paus memerintahkan perang salib. dan celakanya Paus juga rupanya ingin menguasai Yerusalem untuk dirinya sendiri.

Kalau masalah sadis-sadisan, semua pihak juga sadis. Karena semua orang berperang mengatasnamakan "Tuhan" maka tidak ada lagi ketakutan dalam membunuh. Makanya perang agama adalah perang paling sadis dalam sejarah (menurut gw).

Orang menganggap dirinya sedang membunuh "setan".


Paus yg memulai adalah Paus Gregory VII tapi dia meninggal duluan, usahanya kemudian dilanjutkan oleh Paus Urban II yang menjadi kenyataan tahun 1095.

salah satu pidato dari Urban II yang membakar semangat para Crusaders

"They have circumcised the Christians, either spreading blood from the circumcisions on the altars or pouring it into the baptismal fonts. And they cut open the navels of those whom they choose to torment with a loath some death, tear out their most vital organs and tie them to a stake drag them around and flog them before killing them as they lie prone on the ground with all their entrails out. They tie some to posts and shoot at them with arrows, they order others to bare their necks and they attack them with drawn swords, trying to see whether they can cut off their heads with a single stroke."

No comments: